Penggunaan peta tersebut juga pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, terutama setelah Israel melanjutkan operasi militer di wilayah pendudukan yang hingga hari ini sudah memasuki hari ketujuh.
Netanyahu pada Senin malam menunjukkan peta yang menyoroti Jalur Gaza, namun menghilangkan perbatasan Tepi Barat.
Beberapa pakar, termasuk analis senior Israel dari Crisis Group, Mairav Zonszein, sebagai contoh untuk melenyapkan daerah pendudukan Tepi Barat sebagai wilayah Palestina.
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina, juga mnerespons, peta tersebut menunjukkan bahwa Netanyahu memiliki agenda untuk mengusai “from the river to the sea”.