Pernyataan Netanyahu itu menunjukkan perpecahan yang semakin dalam di internal pemerintah, terutama terkait masuknya bantuan ke Gaza.
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, pemimpin partai koalisi pemerintah berhaluan nasionalis-agama, mengecam rencana jeda serangan. Bahkan dia menyebut siapa pun yang memutuskan rencana itu sebagai orang bodoh dan harus dipecat.
Perselisihan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian bentrok antara anggota koalisi pemerintah dengan militer soal strategi perang di Gaza yang kini telah memasuki bulan kesembilan.
Pekan lalu menteri kabinet perang Netanyahu Benny Gantz mundur dari pemerintahan setelah menuduh sang perdana menteri tidak memiliki strategi yang efektif di Gaza.
Perpecahan juga terungkap dalam pemungutan suara di parlemen mengenai undang-undang (UU) wajib militer bagi Yahudi ultra-Ortodoks.