Sementara pemakaman tradisional yang melibatkan peti mati juga menghabiskan kayu, tanah, dan sumber daya alam lainnya.
Pendukung pengomposan manusia mengatakan, proses ini bukan hanya pilihan yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga lebih praktis di kota-kota di mana lahan untuk kuburan terbatas.
Untuk dapat mendapatkan fasilitas ini, warga harus merogoh kocek 7.000 dolar AS atau sekitar Rp109 juta. Menurut National Funeral Directors Association (NFDA), biaya pemakaman di di AS sekitar 7.848 dolar pada tahun 2021. Sementara pemakaman dengan kremasi mencapai 6.971 dolar.
Namun, bagi sebagian orang, ada pertanyaan etis tentang apa yang terjadi pada tanah akibat pengomposan. Para uskup Katolik di negara bagian New York dilaporkan menentang undang-undang tersebut. Mereka beralasan tubuh manusia tidak boleh diperlakukan seperti limbah rumah tangga.
Pengomposan manusia sudah legal di seluruh Swedia. Sementara penguburan alami (dikubur tanpa peti mati atau dengan peti mati yang dapat terurai secara hayati) diizinkan di Inggris Raya.