Ngeri! Ini Dampak jika Kesepakatan Nuklir INF AS-Rusia Runtuh

Anton Suhartono
Keluarnya Rusia dari kesekapatan senjata nuklir Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) yang diteken bersama AS membuka kembali kemungkinan perlombaan senjata (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Keluarnya Rusia dari kesekapatan senjata nuklir jarak menengah Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) yang diteken bersama Amerika Serikat (AS) membuka kembali kemungkinan perlombaan senjata, terutama di kawasan Eropa dan Asia-Pasifik. 

INF merupakan kesepakatan nuklir bersejarah antara yang melarang pengembangan dan pengerahan rudal jarak menengah berbasis darat.

Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan telah menyatakan negaranya akan mengembangkan dan mempertimbangkan pengerahan rudal ke berbagai wilayah, termasuk Asia.

Tanpa INF, tidak ada lagi mekanisme pengendalian atau batasan bagi pengembangan dan penyebaran rudal jarak menengah, yang justru paling berisiko karena waktu tempuhnya yang singkat dan kemampuannya membawa hulu ledak nuklir.

Jika INF batal sepenuhnya, dunia menghadapi kenyataan baru, runtuhnya salah satu pilar utama arsitektur keamanan global. 

Langkah yang diumumkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia ini muncul menyusul berbagai manuver militer AS dan sekutunya yang dinilai mengancam keamanan nasional Rusia. Jika benar-benar runtuh tanpa pengganti, hilangnya INF akan memicu serangkaian dampak mengerikan bagi stabilitas global.

Dampak Runtuhnya Kesepakatan Nuklir INF AS-Rusia:

1. Dunia Terancam Kembali ke Era Perlombaan Senjata Nuklir

Tanpa INF, baik AS maupun Rusia akan bebas mengembangkan dan menyebarkan rudal jarak menengah dan pendek, termasuk yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Rudal-rudal ini sangat berbahaya karena memiliki waktu tempuh yang sangat cepat dan dapat menyerang sasaran dalam hitungan menit.

Dengan absennya pembatasan, negara-negara lain yang merasa terancam, seperti China, India, Korea Utara, bahkan Eropa, juga berpotensi ikut terlibat dalam perlombaan senjata, menciptakan efek domino militerisasi global.

2. Ketegangan Meledak di Eropa dan Asia-Pasifik

INF dulunya berhasil meredakan ketegangan di Eropa selama Perang Dingin. Namun dengan runtuhnya kesepakatan ini, kawasan seperti Eropa Timur dan Asia-Pasifik bisa kembali menjadi medan utama konfrontasi militer.

Langkah AS mengerahkan sistem rudal Typhon ke Filipina dan latihan bersama Australia memperlihatkan bahwa Asia kini ikut terseret ke dalam pusaran ini. Rusia bahkan menyatakan siap mengerahkan rudal jarak menengah ke Asia-Pasifik sebagai langkah balasan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Bisnis
3 jam lalu

Kisah Sukses Tope Awotona, Salah Satu Imigran Terkaya yang Pernah Jadi Salesman

Internasional
2 hari lalu

Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...

Internasional
2 hari lalu

Cerita Trump Hentikan Perang India dan Pakistan dengan Ancaman Tarif 350%

Internasional
2 hari lalu

Presiden Maduro Sebut Ada yang Memprovokasi Trump untuk Menyerang Venezuela

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal