Ini Alasan Rusia Keluar dari Kesepakatan Senjata Nuklir INF dengan Amerika

Anton Suhartono
Rusia menegaskan tidak merasa terikat lagi oleh perjanjian pengendalian senjata nuklir menengah INF dengan AS (Foto: AP)

MOSKOW, iNews.id - Pemerintah Rusia menegaskan tidak merasa terikat lagi oleh perjanjian pengendalian senjata nuklir menengah Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) yang disepakati bersama Amerika Serikat (AS) sejak 1987.

Keputusan ini diumumkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Senin (4/8/2025), dengan dalih bahwa kondisi keamanan global telah berubah drastis dan tak lagi memungkinkan Rusia bertahan pada komitmen lama.

“Tidak ada lagi syarat yang cukup untuk mempertahankan moratorium sepihak atas pengerahan senjata sejenis,” tulis pernyataan Kemlu Rusia yang dikutip dari RT.

AS sebenarnya keluar lebih dulu dari kesepakatan ini secara sepihak, yakni pada 2019 di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Namun Rusia bertahan pada kesepakatan dengan alasan demi keamanan global. 

Langkah AS Dinilai Provokatif

Menurut Rusia, keputusan ini diambil sebagai respons terhadap tindakan agresif negara-negara Barat, terutama AS. Salah satu alasan utama adalah pengerahan sistem peluncur rudal Typhon oleh militer AS ke Filipina dan penggunaannya dalam latihan militer Talisman Sabre di Australia.

Sistem Typhon mampu menembakkan rudal jelajah Tomahawk dengan jangkauan hingga 1.800 km, serta rudal SM-6 yang bisa menjangkau 500 km. Kedua jenis rudal ini masuk dalam kategori yang dilarang oleh kesepakatan INF, yang mencakup rudal berbasis darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 km.

Selain itu, Rusia juga mengkritisi uji coba Rudal Serang Presisi (PrSM) oleh militer Australia pada Juli lalu, yang memperkuat kapasitas serangan jarak menengah di kawasan Asia-Pasifik. Menurut Rusia, akumulasi tindakan ini menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka.

Perjanjian INF awalnya ditandatangani pada 1987 oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev, dengan tujuan menghapus seluruh rudal darat jarak menengah kedua negara.

Namun, kesepakatan itu batal pada 2019 setelah pemerintahan Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri, dengan tuduhan Rusia melanggar kesepakatan. Rusia membantah keras tuduhan itu, dan bahkan menuding balik AS telah lama mengembangkan rudal yang dilarang INF.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

Penutupan Pemerintah AS Berlanjut, Trump Menyerah?

Internasional
6 jam lalu

Pemerintah Prancis Bubar 4 Kali dalam Setahun, Amerika Pantau Ketat

Internasional
6 jam lalu

Pemerintah AS Shut Down Lagi, Trump Mulai Melunak

Internasional
7 jam lalu

Senat Gagal Sepakati Anggaran, Shut Down Pemerintah AS Berlanjut

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal