Rusia sebelumnya menyatakan pihaknya telah menyelesaikan uji coba rudal Zircon pada Juni 2022. Presiden Rusia Vladimir Putin pun menggambarkan Zircon sebagai bagian dari sistem senjata generasi baru yang tak tertandingi.
Jika penggunaannya di Ukraina terkonfirmasi, senjata tersebut dapat menimbulkan tantangan tambahan bagi pertahanan udara negara tersebut, di tengah ketidakpastian mengenai bantuan militer Barat kepada Kiev di masa depan.
Rusia melakukan serangan udara rutin terhadap Ukraina menggunakan serangkaian rudal jarak jauh dan drone yang berbeda. Zircon awalnya dirancang sebagai senjata yang diluncurkan di laut dan versi yang diluncurkan di darat dikembangkan kemudian.
Namun, pernyataan Ruvin kemarin tidak menyebutkan apakah senjata tersebut ditembakkan dari darat atau dari laut. Tanda-tanda yang ditemukan dari puing-puing rudal hanya menunjukkan bahwa senjata tersebut dirakit belum lama ini.
Serangan Rusia pada 7 Februari menewaskan sedikitnya lima orang dan merusak bangunan tempat tinggal dan infrastruktur energi di Kiev.