WASHINGTON, iNews.id - China dan Rusia mengklaim jadi yang terdepan dalam pengembangan vaksin Covid-19. Meskipun demikian, Amerika Serikat sebagai negara paling terdampak pandemi diyakini tidak akan menggunakan vaksin produk dua negara tersebut.
Amerika Serikat mencatatkan kasus Covid-19 tertinggi di dunia, berdasarkan data worldmeter per hari Sabtu (1/8/2020) terdapat lebih dari 4,6 juta kasus infeksi dengan 155.660 angka kematian.
Jumlah tersebut jauh melampaui China dimana virus tersebut pertama kali muncul. Di awal bulan Agustus ini, China mencatatkan jumlah infeksi Covid-19 sebanyak 84.337 dan 4.634 kematian. Sedangkan di Rusia terdapat 845.443 kasus infeksi dengan jumlah kematian sebanyak 14.058.
Sejak ditetapkan sebagai pandemi pada Januari oleh WHO, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 17 juta populasi bumi dan menewaskan setidaknya 679.000 orang. Tujuh bulan berlalu, pandemi belum memperlihatkan tren menurun. Bahkan PBB memprediksi dampak pandemi akan berlangsung hingga bertahun-tahun.
Vaksin menjadi harapan terakhir menyudahi pandemi Covid-19. Sejauh ini, terdapat ratusan vaksin di seluruh dunia yang tengah memasuki tahap uji coba pada manusia. China dan Rusia merupakan dua negara yang mengklaim pengembangan vaksin Covid-19 mereka dapat rampung dalam waktu tak lama lagi.