SYDNEY, iNews.id - Para pakar memperingatkan agar negara-negara tidak memperlonggar langkah pencegahan dalam menghadapi Covid-19. Tindakan itu hanya akan menambah jumlah kematian.
Epidemiolog khawatir rencana beberapa negara untuk memperlakukan Covid seperti flu akan memicu gelombang kasus kematian baru.
Australia termasuk negara yang akan melonggarkan pembatasan Covid. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Covid akan diperlakukan seperti flu begitu tingkat vaksinasi mencapai 80 persen dari populasi.
"Kami, Australia, merampungkan ini, dan Anda bisa melihat apa yang ada di sisi lain,. Bila seperti flu, kita harus memperlakukannya seperti flu dan itu berarti tidak ada lockdown," katanya, saat memperkenalkan road map Australia terbebas dari lockdown.
Australia menyiapkan empat tahap sampai tak ada lagi penerapan lockdown pada 2022.
Negeri Kangguru termasuk salah satu negara yang menerapkan pembatasan paling ketat, mewajibkan pendatang untuk karantina di hotel selama 2 pekan dan melarang warganya melancong ke luar negeri jika tak penting.
Namun para pejabat kesehatan memperingatkan rencanan itu bisa menjadi malapetaka.
"Kita bisa menjalani kehidupan normal, tapi saya kira akan ada lebih banyak orang meninggal," kata Nancy Baxter, dari Departemen Kesehatan Global Universitas Melbourne.