"Mari kita uji Imran karena kita telah menguji orang lain selama beberapa dekade terakhir," kata seorang pemilih pemula yang juga mahasiswa kedokteran, Yousaf Ali (22), dikutip dari Reuters.
Terlepas dari partai mana yang menang, mereka akan menghadapi tantangan hebat di pemerintahan, dari krisis ekonomi hingga hubungan yang memburuk dengan sekutu seperti Amerika Serikat.
Dalam kampanye, Khan berjanji akan menjadikan Pakistan sebagai negara Islam yang sejahtera. Dia juga membunyikan genderang perang kepada elite politik predator yang dianggap menghambat pembangunan negara.
"Kami menentang mafia," kata pria 65 tahun itu, dalam kampanye terakhirnya di kota pesisir Karachi.
"Ini adalah mafia yang mengambil uang di negara dan menyedotnya ke luar negeri, mengubur bangsa ini dalam utang," katanya menambahkan, merujuk seterunya, Sharif.
Khan juga membantah tuduhan PML-N bahwa dia mendapatkan bantuan dari militer. Demikian halnya militer yang menepis ikut campur dalam politik.
Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) membayangi PML-N dalam polling nasional baru-baru ini. Tapi, PTI harus berjuang keras memenangkan mayoritas dari 272 kursi Majelis Nasional. Jika tidak, mereka harus tawar-menawar untuk membentuk pemerintahan koalisi.