PHNOM PENH, iNews.id - Konflik di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali pecah setelah kedua negara mendeklarasikan perdamaian pada bulan lalu disaksikan Presiden AS Donald Trump.
Setidaknya satu orang tewas di Kamboja, Rabu (12/11/2025), dalam insiden baku tembak di wilayah perbatasan yang disengketakan. Kamboja dan Thailand saling menuduh lawannya yang memulai tembakan.
Perang selama 5 hari meletus antara kedua negara pada Juli, menewaskan 43 orang serta menyebabkan sekitar 300.000 orang mengungsi.
Gencatan senjata pun dicapai dengan keterlibatan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden AS Donald Trump.
Namun, Thailand pada Senin (10/11/2025) menunda implementasi kesepakatan lanjutan setelah melaporkan ledakan ranjau darat yang melukai empat tentaranya. Dua hari kemudian, para pejabat dari kedua pihak melaporkan baku tembak di perbatasan antara Provinsi Sa Kaeo di Thailand dan Provinsi Banteay Meanchey di Kamboja.
Kementerian Pertahanan Kamboja menyatakan, pasukan Thailand melepaskan tembakan lebih dulu di dekat desa perbatasan yang disengketakan sekitar pukul 15.50. Satu orang tewas dan tiga lainnya luka.
Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Winthai Suvaree, mengatakan, tentara Kamboja yang lebih dulu melepaskan tembakan ke arah Thailand.
“Pasukan Thailand berlindung dan melepaskan tembakan peringatan sebagai respons, mengikuti aturan pertempuran,” ujarnya, seraya menambahkan tidak ada korban jiwa di pihak Thailand.