MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin pada Agustus lalu mengklaim negaranya telah mengembangkan “vaksin pertama” yang menawarkan kekebalan berkelanjutan terhadap virus corona (Covid-19). Akan tetapi, sejumlah kosmonaut Rusia yang akan berangkat ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menilai, masih terlalu dini untuk menerima vaksin yang dinamai Sputnik V itu.
“Saya pribadi akan mengatakan bahwa saya tidak akan divaksinasi karena saya berhati-hati dalam masalah ini,” kata Sergei Ryzhikov, kosmonaut yang memimpin ekspedisi ke ISS pada Oktober ini, dikutip AFP, Kamis (24/9/2020).
Pria berumur 46 tahun itu dan para kosmonaut lainnya tampak mengenakan masker di pusat pelatihan antariksawan Star City yang berada di luar Kota Moskow, saat menggelar konferensi pers secara daring hari ini.
Komentar kosmonaut itu muncul satu bulan setelah Putin menyebut vaksin virus corona buatan Rusia dikembangkan dalam waktu singkat dan dinamai Sputnik V. Nama itu mengacu pada satelit yang dibuat pada era Uni Soviet, pertama kali diluncurkan ke luar angkasa pada 1957.
“Segera setelah vaksin itu dicoba, diuji, serta dibuktikan keandalannya, maka keputusan akan diambil untuk merekomendasikan agar para kosmonaut divaksinasi,” kata kosmonaut lainnya, Sergei Kud-Sverchkov, yang berusia 37 tahun.