Para Pemuda Israel Pilih Dipenjara ketimbang Perang di Gaza, Alasannya Mengejutkan

Anton Suhartono
Ilustrasi jumlah pemuda Israel yang memilih dipenjara ketimbang perang di Gaza terus bertambah (Foto: Anadolu)

TEL AVIV, iNews.id - Seorang pemuda Israel Itamar Greenberg sudah biasa masuk-keluar penjara. Bukan karena dia penjahat jalanan, tapi menolak panggilan wajib militer, termasuk tentunya dikirim ke medan perang Jalur Gaza.

Pria 18 tahun itu menghabiskan 197 hari di dalam penjara dalam setahun terakhir. Masa hukuman itu untuk lima kali penolakan wajib militer yang dia lakukan. Teranyar, Greenberg baru dibebaskan pada awal Maret dari penjara Neve Tzedek.

Dia menjelaskan, penolakannya untuk mengikuti wajib militer merupakan hasil pertimbangan yang panjang.

“Semakin banyak yang saya pelajari, semakin saya tahu bahwa saya tidak bisa mengenakan seragam melambangkan pembunuhan dan penindasan,” katanya, kepada CNN, seraya menyebut perang Israel di Gaza, memperkuat keputusannya untuk menolak.

“Ada genosida. Jadi, kita tidak butuh alasan yang kuat lagi (untuk menolak),” tuturnya, menambahkan.

Pemerintah Israel membantah tuduhan bahwa perang di Gaza merupakan genosida terhadap rakyat Palestina, melainkan untuk membela keamanan nasional. Namun tidak bagi Greenberg. Pembantaian anak-anak dan perempuan sudah dilakukan terang-benderang.

"Saya menginginkan perubahan ini dan saya akan mengorbankan nyawa saya untuk itu," kata Greenberg, mengenai keputusannya yang bulat untuk memilih penjara daripada bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Pilihan Greenberg itu jelas tidak populer di kalangan pria seusianya. Pasalnya, menolak wajib militer, apalagi dalam kondisi negara sedang berperang, adalah keputusan yang konsekuensinya sangat berat, bahkan pengucilan.

Di Israel, militer lebih dari sekadar institusi, melainkan tatanan sosial. Dinas militer dan identitas sebagai seorang Yahudi saling terkait erat. 

Bahkan sejak sekolah dasar (SD), semua murid diajarkan bahwa suatu saat kelak akan menjadi tentara untuk melindungi anak-anak seperti mereka. Tentara-tentara bahkan mendatangi ruang kelas dan sekolah untuk mendorong siswa untuk mendaftar wajib militer. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

61 Tentara Israel Tewas Bunuh Diri sejak Perang di Gaza

Internasional
14 jam lalu

Lagi, Tentara Israel Bunuh Diri karena Stres dengan Perang Gaza

Internasional
18 jam lalu

Dikaitkan dengan Penembakan di Australia, Filipina Tegaskan Bukan Basis Latihan ISIS

Internasional
1 hari lalu

Filipina Bantah Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Berlatih di Mindanao

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal