Teranyar, penggerudukan terhadap kompeks masjid yang juga kiblat pertama umat Islam itu dilakukan hari ini. Ratusan anggota kelompok sayap kanan Israel memasuki kompleks untuk beribadah talmud. Aksi itu semakin sering dilakukan sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober.
Di saat yang sama, militer Israel melarang umat Islam memasuki kompleks Al Aqsa.
Mengomentari komentar Ben Gvir, Benny Gantz, pemimpin partai oposisi, Persatuan Nasional, mengatakan meski ada retorika provokatif dan tidak bertanggung jawab dari beberapa pihak, Israel berkomitmen untuk mempertahankan status bersejarah Al Aqsa dan tidak ada niat mengubahnya.
"Kebebasan beribadah akan selalu dijamin di tempat suci tersebut," kata Gantz, di medias sosial X.
Dia menegaskan, Netanyahu tak bisa diharapkan untuk menindak menterinya yang tidak bertanggung jawab. Menurut dia, Gantz sengaja membawa Isael ke jurang demi politik.
Gantz berharap pihak-pihak bertanggung jawab di pemerintahan dan koalisi yang bisa melakukan sesuatu.
"Kecaman dan kata-kata manis tidak akan cukup di sini dan sejarah akan menghakimi Anda karena menjadi bagian dari upaya berbahaya ini," kata Gantz, kepada Ben Gvir.