Penerbitan ulang kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo pada Agustus lalu--bertepatan dengan persidangan kaki tangan serangan teroris pada 2015--memicu aksi teror di Prancis.
Seorang guru sejarah, Samuel Paty, tewas mengenaskan dengan kondisi leher tergorok di luar sekolahnya usai menjadikan kartun Nabi Muhammad sebagai bahan pelajaran kebebasan berekspresi.
Pascainsiden tersebut, Presiden Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial yang justru menyulut kemarahan umat Islam dunia. Macron menegaskan dukungannya terhadap ideologi sekuler Prancis, termasuk memastikan kebebasan berekspresi dengan cara menyinggung simbol-simbol agama.
Pernyataan tersebut mendorong gerakan anti-Prancis di negara-negara Islam, mereka memboikot produk negara Eropa itu, serta aksi demo mengutuk pernyataan Macron.