Serangan itu terjadi di tengah intensifnya gempuran Israel ke Lebanon yang sejauh ini telah menewaskan hampir 270 pejuang Hizbullah serta 50 warga sipil, termasuk anak-anak, petugas medis, dan jurnalis.
Serangan brutal Israel juga mengincar posisi UNIFIL serta tentara Lebanon.
Pada November 2023, UNIFIL menyatakan salah satu unit patrolinya terkena tembakan Israel di Lebanon selatan.
UNIFIL pada bulan lalu juga menyatakan militer Israel melanggar hukum internasional dengan menembaki sekelompok jurnalis yang bisa teridentifikasi dengan jelas dari rompi yang digunakan. Seorang jurnalis Reuters tewas dalam serangan itu.