YANGON, iNews.id - Pasukan keamanan Myanmar dilaporkan membunuh lebih dari 80 demonstran dalam bentrokan di Kota Bago pada Kamis (8/4/2021) malam hingga Jumat.
Kelompok hak sipil Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) serta pengakuan beberapa saksi mengungkap, pasukan keamanan bahkan menggunakan granat untuk membubarkan demonstran di kota yang berada tak jauh dari Yangon itu.
Portal berita Myanmar Now, sebagaimana dilaporkan kembali Reuters, Sabtu (10/4/2021), menyebutkan, korban tewas 82 orang.
Sehari setelah pembantaian itu kelompok aliansi etnis Myanmar mulai mengangkat senjata melawan pemerintahan junta militer. Mereka menyerang kantor polisi Naungmon, Negara Bagian Shan, Sabtu pagi, menewaskan sedikitnya 10 petugas.
Serangan dilakukan pejuang tiga kelompok etnis, mencakup Tentara Arakan (AA), Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA), dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDA).
Belum ada komentar dari pemerintahan junta militer soal serangan tersebut.