Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi Tunggu Perintah Vladimir Putin Gempur Ukraina

Anton Suhartono
Rusia mengaktifkan 3 unit militer, yakni peluncur roket, armada Utara dan Pasifik, serta komando penerbangan jarak jauh untuk menyerang Ukraina (Foto: AP)

MOSKOW, iNews.id - Rusia mulai mengaktifkan tiga unit militer, yakni peluncur roket sampai armada perang laut dan udara, setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan siaga tinggi. Pasukan Roket Strategis, Armada Laut Utara dan Pasifik, serta komando penerbangan jarak jauh telah menyiapkan para personel serta persenjataan.

“Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melapor kepada Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia VV Putin, sesuai perintahnya, pembagian tugas unit kendali pasukan roket strategis, armada Utara dan Pasifik, dan komando penerbangan jarak jauh telah siap untuk melaksanakan tugas pertempuran dengan kapasitas yang ditingkatkan," bunyi pernyataan Kemhan Rusia, dikutip dari Sputnik, Senin (28/2/2022).

Seperti diketahui Presiden Putin pada Minggu kemarin memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi sebagai respons dari serentetan sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap negaranya.

Dalam pidatonya di televisi, Putin mengutip pernyataan para pemimpin NATO serta sanksi ekonomi terhadap negaranya.

"Bukan hanya negara-negara Barat yang melakukan tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita dalam hal ekonomi, maksud saya sanksi ilegal yang telah diketahui semua orang, tapi juga para pejabat tinggi negara-negara NATO yang membuat pernyataan agresif tentang negara kita," katanya.

Dia kembali membela keputusannya menyerang Ukraina dengan alasan kelompok 'neo-Nazi' telah menguasai Ukraina dan mengancam keamanan Rusia. Tuduhan itu dianggap Ukraina dan Barat sebagai propaganda dan tak berdasar.

Saat pertama mengumumkan operasi militer khusus ke Ukraina pekan lalu, Putin juga mengancam pihak-pihak asing yang mencoba menghalanginya. Dia mengancam, pihak asing yang terlibat akan mendapatkan konsekuensi yang belum pernah ditemui sepanjang sejarah. Berbagai pihak yakin ancaman itu merujuk pada senjata nuklir.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
14 jam lalu

Rusia Uji Coba Rudal Jelajah Burevestnik Bertenaga Nuklir, Jangkau Target 14.000 Km

Internasional
3 hari lalu

Mantan Presiden Rusia Medvedev Sebut Amerika Ingin Bikin Panjang Perang Ukraina

Internasional
3 hari lalu

Putin Remehkan Sanksi AS, Trump: Kita Lihat 6 Bulan Lagi!

Internasional
4 hari lalu

Mantan Presiden Rusia: Amerika Ngajak Perang!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal