Amerika Serikat mengomentari pernyataan Putin yang memerintahkan pasukan nuklir dalam siaga sangat tinggi sebagai retorika berbahaya. Di sisi lain, AS bersama sekutu menghujani Rusia dengan berbagai sanksi yang memukul perekonomian. Tak sampai 4 hari sejak serangan dimulai, Barat membalas keputusan Rusia itu dari sisi politik, strategi, ekonomi, dan bisnis dalam jangkauan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov kembali menegaskan negaranya tidak memulai permusuhan. Pihaknya hanya ingin menyudahi ancaman Ukraina terhadap negaranya, terutama di Dontesk dan Luhansk atau dikenal dengan Donbass.
Menurut Konashenkov, Ukraina telah membunuh 14.000 warga sipil di Donbass, termasuk ratusan anak-anak, selama 8 tahun terakhir.
"Ini harus diakhiri, ini harus diakhiri ancaman tak berujung dari rezim Kiev terhadap Rusia. Rusia akan melakukannya," ujar Konashenkov.