“Ya, dia (Churchill) terkadang mengungkapkan pendapat yang tidak dapat diterima oleh kita hari ini. Tetapi dia adalah seorang pahlawan dan dia sepenuhnya layak mendapatkan monumennya,” tulis Johnson.
Para pengunjuk rasa menyalahkan Churchill atas kebijakan yang menyebabkan kematian jutaan orang dalam bencana kelaparan di Negara Bagian Bengal, India, pada 1943. “Kita sekarang tidak dapat mencoba mengedit ataupun menyensor masa lalu kita. Kita tidak bisa berpura-pura memiliki sejarah yang berbeda,” kata Johnson.
“Patung-patung di kota-kota kita didirikan oleh generasi sebelumnya,” ucapnya.