Sementara itu Presiden Joko Widodo juga akan menyampaikan pidato di sidang umum. Pidato para pemimpin dunia tak disampaikan secara langsung, melainkan direkam terlebih dulu kemudian disiarkan.
"Presiden RI, dalam pidatonya, akan mengangkat pentingnya mempertahankan relevansi PBB, termasuk dalam merespons berbagai tantangan global yang terjadi saat ini," ujar pejabat Kementerian Luar Negeri RI beberapa waktu lalu.
Presiden juga akan menyampaikan harapan masyarakat terhadap lembaga multilateral itu, khususnya saat ini untuk menangani pandemi COVID-19. Sementara Indonesia memiliki komitmen untuk turut menjaga keberadaan sistem multilateralisme.
"Dunia kita belum menjadi apa yang dibayangkan oleh para pendahulu 75 tahun lalu. Dunia ini terganggu dengan ketidaksetaraan, kemiskinan, kelaparan, konflik bersenjata, ketidakamanan, perubahan iklim, dan pandemi," demikian isi pernyataan.
Sementara itu dalam cuitan, Senin, Kementerian Luar Negeri menyampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akan menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB.
"#MenluRetno akan menyampaikan pidato di depan Sidang Majelis Umum PBB, pada Selasa (22/09); 04.30 WIB," demikian keterangan kemlu di Twitter.