Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggambarkan kekerasan dan kekacauan di Sudan sebagai sesuatu yang memilukan.
"Perebutan kekuasaan membahayakan masa depan Sudan karena dapat menyebabkan penderitaan selama bertahun-tahun dan menghambat pembangunan selama beberapa dekade," kata Guterres.
PBB telah memindahkan ratusan staf dan anggota keluarga dari Khartoum ke Port Sudan.
Ogranisasi dunia ini berencana untuk membangun kantor pusat di Port Sudan untuk terus bekerja di Sudan. Di negara ini, bahkan sebelum kekerasan pecah, hampir 16 juta orang atau sekitar sepertiga dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan.