"Angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi," tambahnya.
Dia menyatakan keprihatinan serius tentang penghancuran infrastruktur energi kritis menyusul serangan Rusia baru-baru ini di Ukraina.
"Dikombinasikan dengan melonjaknya harga gas dan batu bara, kerugian yang disebabkan oleh serangan-serangan ini mengancam jutaan warga sipil. Mereka akan menghadapi kesulitan ekstrem dan bahkan kondisi yang membahayakan jiwa pada musim dingin ini," katanya.
Menurut pemerintah Ukraina, sekitar 30 persen fasilitas energi telah terkena dampak sejak di wilayah Kiev, Dnipropetrovsk, Lviv, Kharkiv dan Sumy sejak 10 Oktober lalu.