Menurut laporan Axios, Uni Emirat Arab (UEA) telah memberi tahu pemerintahan Trump bahwa pencaplokan Tepi Barat bisa merusak Perjanjian Abraham. UEA yang lebih dulu meneken perjanjian itu pada 2020 memasukkan syarat Israel tidak akan melakukan aneksasi.
"Rencana-rencana ini, jika terlaksana, akan sangat merugikan hubungan UEA-Israel. Rencana-rencana ini akan merusak visi integrasi regional yang tersisa. Dalam banyak hal, pilihan yang dihadapi Israel saat ini adalah aneksasi atau integrasi," kata sumber pejabat dari pemerintah UEA.
Departemen Luar Negeri (Deplu) AS dan Gedung Putih menolak memberikan komentar apa pun terkait laporan tersebut.