Para pejabat AS yang memantau dengan saksama perkembangan di Gaza mengatakan, taktik semacam itu bisa menopang Hamas selama beberapa bulan mendatang. Mereka bisa bertahan dengan senjata yang diselundupkan ke Gaza melalui terowongan.
Hamas juga mendapat keuntungan dari senjata rampasan dari tentara Israel yang tak ikut meledak.
Senada dengan keterangan para pejabat AS, Penasihat Keamanan Nasionaol Israel mengatakan, taktik itu bisa membuat perang berlangsung setidaknya hingga akhir 2024.
Peter Lerner, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan, militernya masih jauh dari target untuk menghancurkan Hamas.
Lerner mengatakan militer sudah mengetahui perubahan taktik itu dan sedang beradaptasi. Menurut dia, Israel tidak bisa melenyapkan setiap pejuang Hamas atau menghancurkan terowongan-terowongan yang ada.
Buat dia, menghancurkan Hamas sebagai entitas pemerintah lebih terukur ketimbang membunuh satu per satu anggotanya yang sepertinya tak pernah akan habis.
"Itu bukan tujuan yang realistis. Menghancurkan Hamas sebagai otoritas pemerintahan adalah tujuan militer yang bisa dicapai,” ujarnya.