Meski demikian, Fujifilm Toyama Chemical menolak mengomentari pernyataan Zhang soal obat yang dibuat pada 2014 itu.
Pernyataan Zhang berdampak besar bagi perusahaan. Saham Fujifilm menguat pada Rabu atau sehari setelah komentar Zhang disampaikan ke media, yakni ditutup naik 14,7 persen menjadi 5.207 yen pada sesi pagi.
Dokter di Jepang juga menggunakan obat yang sama dalam studi klinis terhadap pasien dengan gejala Covid-19 ringan hingga sedang. Mereka berharap obat tersebut bisa mencegah perkembangbiakan virus pada pasien.
Namun sumber di Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan, obat ini tidak efektif digunakan pada orang dengan gejala parah.
"Kami telah memberi Avigan kepada 70 hingga 80 orang, tapi tampaknya tidak berfungsi dengan baik ketika virus sudah berlipat ganda," kata sumber, kepada surat kabar Mainichi Shimbun.
Pada 2016, Pemerintah Jepang pernah memasok favipiravir sebagai bantuan darurat untuk menghadapi wabah virus Ebola di Guinea.