ANKARA, iNews.id – Amerika Serikat dan Inggris dikatakan tidak ingin Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menengahi pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Sebab, dua negara Barat itu tertarik dengan konflik di Ukraina agar berlangsung selama mungkin.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Kepresidenan Turki, Cagri Erhan, kepada kantor berita Sputnik dalam sebuah wawancara, baru-baru ini.
“Mereka (AS dan Inggris) tidak ingin Zelensky dan Putin duduk bersama dengan Erdogan. Mereka tidak ingin ketiganya berfoto bersama. Dan mereka ingin membuat perang selama mungkin. Mereka tidak pikirkan masa depan rakyat Ukraina. Mereka tidak memikirkan perdamaian,” kata Erhan.
Pada saat yang sama, pejabat Turki itu yakin Erdogan akan terus berusaha menyatukan kedua pemimpin negara bekas Uni Soviet tersebut. Apalagi, Erdogan boleh dibilang satu-satunya pemimpin yang dapat mengakses Putin dan Zelensky.
“Dan saya pikir dia (Erdogan) dapat menemukan beberapa cara untuk menyatukan mereka. Dan tidak penting untuk membuat foto bersama, yang penting itu adalah mencapai hasil yang konkret,” ujar Erhan.
“Dan hasil konkret pertama adalah gencatan senjata tentunya, dan setelah itu mungkin akan ada kompromi setelah tawar-menawar diplomatik,” kata dia.