"Tidak ada negara di dunia yang merasa aman ketika negara teroris menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir," kata Zelensky.
Pasukan Rusia merebut PLTN yang berada di sebelah tenggara Ukraina itu awal Maret. Meski demikian operasional fasilitas masih dijalankan oleh tenaga dari Ukraina.
Sementara itu pejabat pemerintah setempat yang pro-Rusia mengatakan, tentara Ukraina lah yang menyerang PLTN tersebut menggunakan sistem peluncur roket jarak jauh. Serangan itu merusak beberapa gedung administrasi serta daerah di dekat fasilitas penyimpanan.
“(Pasukan) Nasionalis Ukraina melancarkan serangan artileri di wilayah objek yang telah ditentukan pada 5 Agustus. Dua saluran listrik bertegangan tinggi dan pipa air rusak akibat serangan itu. Berkat tindakan efektif dan tepat waktu militer Rusia dalam menutup fasilitas tenaga nuklir, infrastruktur kritis tidak terpengaruh," demikian pernyataan Kedubes Rusia di Washington DC.