JENEWA, iNews.id - Facebook akhirnya memberikan data akun serta laman milik pejabat militer Myanmar ke PBB terkait penyelidikan kasus dugaan kejahatan internasional soal pembantaian muslim Rohingya.
Data itu diserahkan setelah PBB mengatakan Facebook menahan informasi yang dapat menjadi bukti penyelidikan.
Juru bicara Facebook mengatakan telah memberikan data itu ke Mekanisme Penyelidikan Independen untuk Myanmar (IIMM), badan independen yang diutus PBB untuk menyelidiki dugaan kejahatan internasional di Myanamr.
Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB membentuk IMM pada 2018 untuk mengumpulkan bukti terkait dugaan kejahatan internasional di Myanmar.
Data-data itu didapat dari akun pejabat militer Myanmar maupun yang terkait dan telah dihapus sejak 2018, untuk menghentikan beredarnya ujaran kebencian terhadap muslim Rohingya.