ABU DHABI, iNews.id - Seorang pangeran senior Arab Saudi meragukan temuan CIA yang bocor ke media bahwa Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Menurutnya, badan intelijen Amerika Serikat (AS) itu tidak dapat diandalkan dan tak bisa dipercaya untuk membuat kesimpulan yang kredibel.
"CIA belum tentu memiliki standar tertinggi dalam kebenaran atau akurasi untuk menilai situasi," kata anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Turki Al Faisal, seperti dilaporkan Al Jazeera, Senin (26/11/2018).
"Contohnya banyak," tambahnya.
Pangeran Turki Al Faisal, mantan kepala intelijen Saudi sekaligus mantan duta besar untuk AS, mencontohkan salah satu kesimpulan CIA yang fatal. Yakni, kesimpulan bahwa Irak memiliki senjata kimia sebelum invasi AS pada 2003.
Menurutnya, kesalahan kesimpulan itu menunjukkan agen intelijen AS tersebut tidak dapat diandalkan.