NAYPYITAW, iNews.id - Pemerintahan junta militer Myanmar hasil kudeta menghapus pemberontak Arakan Army (AA) dari daftar kelompok teroris.
Alasannya, kelompok yang beroperasi di Negara Bagian Rakhine itu menghentikan serangan terhadap militer dan membantu membangun perdamaian.
AA melawan pemerintah untuk memperjuangkan otonomi lebih besar di Rakhine bagian barat dan selama 2 tahun terakhir menjadi salah satu kekuatan paling tangguh dalam berbagai perang etnis. Myanmar dilanda perang etnis selama 70 tahun terakhir.
Pemerintahan Aung San Suu Kyi memasukkan AA dalam daftar kelompok teroris sejak 2020. Namun pada November lalu kelompok ini menyetujui gencatan senjata.
"Penunjukan kelompok ini sebagai organisasi teroris dihentikan mulai 11 Maret 2021," demikian laporan surat kabar pemerintah, Mirror Daily, seperti dilaporkan kembali Reuters.