"Dapatkah Anda membayangkan kekuasaan akan terpusat pada tangan mereka yang memperoleh pengetahuan apa yang terjadi di dunia? Kendali sedemikian besar dari satu tempat merupakan awal dari kedatangan Antikristus," paparnya.
Patriarch Kirill menegaskan Gereja tidak menentang kemajuan teknologi, namun perkembangan sebuah sistem bertujuan mengendalikan identitas seseorang.
Pemaparan tersebut justru ditanggapi dengan sikap skeptis oleh pengguna media sosial.
Bahkan, tak sedikit yang mengolok-olok Patriarch Kirill seraya menuding Gereja Ortodoks Rusia "melayani rezim".
"Pihak gereja tidak menentang sains dan kemajuan teknologi, tapi khawatir terhadap kebebasan individu. Oke deh," ujar salah seorang pengguna Twitter.
"Senyum, Antikristus akan terbang," cuit seorang pengguna lainnya, sambil mencantumkan foto seorang perempuan yang sedang berswafoto dengan Patriarch Kirill dan sejumlah petinggi gereja.