Dia terlihat ragu-ragu mengkritik Saudi dalam kasus ini. Trump bahkan tampak mendukung klaim Saudi bahwa "agen-agen jahat" bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.
Pernyataan Trump bahwa dia tak akan menangguhkan atau meningkatkan perjanjian senjata AS-Saudi bukan sekadar menunjukkan posisi moral yang lemah.
Hal itu malah melemahkan kemampuan Trump memaksakan sesuatu yang positif dari Saudi, seperti pengakuan bersalah yang kredibel, atau pengungkapan lokasi mayat Khashoggi.
Sebaliknya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, tampaknya memanfaatkan kasus ini untuk menegakkan kembali reputasinya.
Reputasinya sebelum kasus ini anjlok akibat kebijakan ekonomi, inflasi tinggi, dan sanksi menyakitkan dari AS akibat penahanan seorang pendeta asal AS.