TAIPEI, iNews.id - Pendiri Foxconn Terry Gou menegaskan China tak akan menyerang Taiwan jika dirinya menjadi presiden. Pria yang akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Taiwan tahun depan itu tak akan mendeklarasikan kemerdekaan Taiwan.
“Berdasarkan pemahaman saya, mereka (China) tidak ingin perang. Tapi kalau (Taiwan) ingin merdeka, kalau terjadi kemerdekaan, pasti ada perang. Mereka berpikir Taiwan milik mereka,” kata Gou, saat bertemu akademisi dan mahasiswa Universitas Tunghai, Kamis (27/4/2023), seperti dilaporkan Reuters.
Dia menjelaskan, China ingin mengembangkan perekonomian, fokus pada penciptaan lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi, serta memberi makan rakyat.
“Saya tidak akan (mendeklarasikan) kemerdekaan. Anda tidak akan menyerang saya atau terbang di sekitar Taiwan,” katanya, merujuk pada penerbangan pesawat militer China di sekitar Taiwan yang berlangsung hampir setiap hari.
Pria 72 tahun tersebut mengundurkan diri sebagai bos perusahaan pemasok utama produk Apple itu pada 2019. Bulan ini Gou mengumumkan akan maju dalam Pilpres Taiwan yang berlangsung pada Januari 2024 dari kelompok oposisi, Partai Kuomintang (KMT). Partai tersebut diketahui mendukung hubungan dekat dengan China.
Sejauh ini KMT belum mencalonkan siapa pun, namun Gou punya peluang besar untuk diusung.
Presiden saat ini Tsai Ing Wen tidak bisa lagi maju karena UU Taiwan mengamanatkan masa jabatan hanya dua periode. Partai Progresif Demokratik yang menguasai pemerintahan mengusung William Lai sebagai penerus Tsai.