“Jadi ketika menyangkut kebebasan berpendapat, kedua platform tersebut (Apple dan Google), pada dasarnya dapat menyensor apa pun yang dapat kalian baca aksesnya di ponsel cerdas kalian. Itulah yang mereka jelaskan dengan sangat jelas bahwa jika kami gagal mematuhi ‘pedoman’ mereka, begitulah mereka menyebutnya, Telegram bisa saja dihapus dari toko mereka,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, Apple dan Google termasuk ketat dalam menerapkan “pedoman” mereka. Jika dua raksasa teknologi itu yakin ada konten yang melanggar aturan, mereka akan memastikan bahwa semua aplikasi yang didistribusikan ke toko mereka benar-benar mematuhi aturan tersebut.
Musk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS pada Oktober 2022. Sejak itu, Twitter Corporation tidak lagi berdiri sebagai perusahaan tersendiri akibat merger dengan X Corp. Pada akhir Juli, Musk mengubah logo Twitter—dari yang tadinya berupa gambar burung biru—menjadi bentuk huruf X hitam-putih.
Musk menjelaskan, logo baru tersebut melambangkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang menjadikan manusia menjadi makhluk yang unik.