Pendiri Telegram Sebut Twitter Jadi Lebih Mendukung Kebebasan Berpendapat sejak Dibeli Elon Musk

Ahmad Islamy Jamil
Miliarder Elon Musk dan logo lama Twitter atau X (ilustrasi). (Foto: Ist.)

“Jadi ketika menyangkut kebebasan berpendapat, kedua platform tersebut (Apple dan Google), pada dasarnya dapat menyensor apa pun yang dapat kalian baca aksesnya di ponsel cerdas kalian. Itulah yang mereka jelaskan dengan sangat jelas bahwa jika kami gagal mematuhi ‘pedoman’ mereka, begitulah mereka menyebutnya, Telegram bisa saja dihapus dari toko mereka,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Apple dan Google termasuk ketat dalam menerapkan “pedoman” mereka. Jika dua raksasa teknologi itu yakin ada konten yang melanggar aturan, mereka akan memastikan bahwa semua aplikasi yang didistribusikan ke toko mereka benar-benar mematuhi aturan tersebut.

Musk membeli Twitter dengan harga sekitar 44 miliar dolar AS pada Oktober 2022. Sejak itu, Twitter Corporation tidak lagi berdiri sebagai perusahaan tersendiri akibat merger dengan X Corp. Pada akhir Juli, Musk mengubah logo Twitter—dari yang tadinya berupa gambar burung biru—menjadi bentuk huruf X hitam-putih. 

Musk menjelaskan, logo baru tersebut melambangkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang menjadikan manusia menjadi makhluk yang unik.

Editor : Ahmad Islamy Jamil
Artikel Terkait
Bisnis
7 hari lalu

Makin Tajir, Kekayaan Elon Musk Kini Tembus Rp11 Kuadriliun

Seleb
10 hari lalu

Heboh Dito Ariotedjo dan Davina Karamoy Kompak Tidak Tutup Kolom Komentar!

Internet
10 hari lalu

Anak Usia 13-16 Tahun Dibatasi Pakai Medsos Mulai Tahun Depan, Ini Dampaknya

Nasional
12 hari lalu

Anak Indonesia Usia 13-16 Tahun Tidak Bebas Akses Medsos Mulai 2026!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal