WASHINGTON DC, iNews.id – Pendiri Telegram, Pavel Durov, menilai platform media sosial X—yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter—menjadi lebih mendukung kebebasan berpendapat setelah dibeli oleh miliarder Elon Musk. Komentar itu diutarakan Durov dalam sebuah wawancara dengan jurnalis AS, Tucker Carlson, Selasa (16/4/2024).
“Saya bukan ahli dalam politik AS. Tapi sejujurnya, kalian sekarang punya Twitter atau X. Ya, tampaknya menjadi lebih pro kebebasan berpendapat. Dan saya pikir itu benar. Itu.. itu.. itu perkembangan yang luar biasa,” kata Durov.
“Tampaknya banyak hal mulai berubah... Kami akan menyukai kenyataan bahwa Elon membeli Twitter. Kami pikir ini merupakan perkembangan besar karena sejumlah alasan,” ujarnya.
Dia berpendapat, terobosan yang dilakukan Musk terhadap Twitter akan membawa kebaikan bagi industri media sosial. Durov pun memuji upaya yang dilakukan X dalam menghadirkan inovasi pada platform serta berbagai perubahannya.
Durov mengenang, Telegram dulu juga mendapat banyak sorotan dari badan keamanan beberapa negara, termasuk FBI, karena komitmen aplikasi yang dia buat itu terhadap kebebasan berpendapat. Namun dia mengatakan, tekanan terbesar terhadap Telegram justru tidak datang dari pemerintah, melainkan dari Apple dan Google.