Peneliti Temukan Sperma Tertua di Dunia, Panjangnya sampai 7 Meter

Arif Budiwinarto
Foto mikroskop elektron yang memperlihatkan gumpalan sperma berasal dari 100 juta tahun lalu. Para ahli memperkirakan panjang sperma yang nampak seperti bola benang itu mencapai 7 meter. (foto: Wang et al., Proceedings B, 2020)

Ada beberapa teori yang saling bertentangan mengenai nilai evolusi sprema raksasa.

"Misalnya, percobaan menunjukkan bahwa dalam satu kelompok, tingkat persaingan yang tinggi antar laki-laki dapat menyebabkan kehidupan sperma lebih lama, sementara di kelompok lain, tingkat persaingan yang rendah juga menyebabkan kehidupan sperma yang lebih lama," lanjut Matzke-Karasz.

Penemuan ini menunjukkan "bahwa reproduksi dengan sperma raksasa bukanlah pemborosan evolusioner di ambang kepunahan, tetapi keuntungan jangka panjang yang serius bagi kelangsungan hidup suatu spesies," tuturnya.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Internasional
4 hari lalu

Junta Militer Myanmar Gelar Pemilu Kontroversial, Perang Saudara Masih Berkecamuk

Nasional
1 bulan lalu

Myanmar Bongkar Jaringan Online Scam, 48 WNI Ditangkap!

Internasional
2 bulan lalu

Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang

Nasional
2 bulan lalu

Prabowo di KTT ASEAN: Dorong Perdamaian di Myanmar dan Redam Ketegangan Thailand-Kamboja

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal