HIGHLAND PARK, iNews.id - Penembakan di parade Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/7/2022) di dekat Chicago bukan aksi spontan. Serangan yang menewaskan 7 orang serta melukai puluhan lainnya itu sudah direncanakan pelaku, Robert E Crimo, sejak beberapa pekan sebelumnya.
Bukan hanya itu Crimo juga sudah menjadi perhatian pihak berwenang atas tindakan kriminal yang dia lakukan sebelumnya. Dia berurusan dengan polisi setidaknya dua kali beberapa tahun sebelum melakukan penembakan brutal tersebut.
Disebutkan, Crimo mnembakkan lebih dari 70 peluru dari atap gedung secara acak ke kerumunan penonton parade Hari Kemerdekaan di Highland Park, Illinois. Setelah itu dia melarikan diri dengan menyamar mengenakan pakaian perempuan kemudian berbaur dengan kerumunan.
Namun beberapa jam kemudian Crimo menyerahkan diri ke kepolisian. Selama pelarian, dia sempat menyeberang ke Wisconsin, sebelum akhirnya memutuskan pulang. Meski demikian sampai saat ini motif penembakan belum bisa dipastikan.
Juru Bicara Sheriff Lake County Chris Covelli mengatakan Crimo kemungkinan akan dihadirkan di pengadilan pada Rabu (6/7/2022).
Menurut Covelli, Crimo sebelumnya pernah tersandung kasus. Pada April 2019 ada panggilan darurat 911 masuk yang melaporkan dia mencoba bunuh diri. Kemudian satu kejadian lagi pada September di tahun yang sama Crimo mengancam anggota keluarganya.
Petugas yang dikerahkan ke lokasi di dua insiden itu menyita total koleksi 16 pisau, belati, dan pedang dari Crimo. Namun saat itu dia tak ditangkap karena pihak berwenang tidak memiliki alasan untuk menahannya.