Sementara itu Kementerian Perhubungan Jepang menggelar pertemuan darurat dengan operator kereta pada Selasa lalu untuk membahas langkah-langkah pencegahan aksi serupa. Kereta dan stasiun di wilayah metropolitan Tokyo belakangan ini menjadi sasaran serangan penikaman.
Kementerian memerintahkan perusahaan operator segera membuka pintu kereta di peron jika terjadi keadaan darurat, termasuk saat kereta tidak berhenti di stasiun. Pasalnya, saat Hittori beraksi, pintu kereta ekspres tak terbuka meskipun sudah berhenti di stasiun. Para penumpang keluar kereta melalui jendela.
Dari 17 korban luka, seorang di antaranya yakni pria berusia 72 tahun dalam kondisi kritis akibat tikaman di dada. Sebanyak 16 korban lainnya berusia dari remaja hingga 60-an menderita luka ringan, termasuk akibat dampak asap dari kebakaran.