Namun Majelis Tinggi menolak masukannya dan setuju bahwa partai harus keluar dari koalisi Pakatan Harapan.
“Bagi saya, ini keputusan terakhir. Artinya, kepercayaan kepada saya sebagai ketua sudah tidak ada lagi. Ini juga berarti Bersatu telah meninggalkan Pakatan dan pemerintahan runtuh," katanya.
Hilangnya kepercayaan tersebut membuat Mahathir tidak bisa lagi menjadi ketua patai Bersatu. Dengan kata lain, dia tidak bisa menjadi perdana menteri lagi.