Pengamat Sebut Netanyahu Geser Perang ke Lebanon karena Gagal di Gaza

Anton Suhartono
Pengamat Timur Tengah dari American University Said Arikat menilai PM Israel Benjamin Netanyahu menggeser perang ke Lebanon karena gagal di Jalur Gaza (Foto: AP)

Namun dia menilai adalah hal wajar bagi AS memiliki kebijakan ganda kepada Israel, di samping menyerukan de-eskalasi, di sisi lain membelanya.

“Sikap AS sangat jelas, berada di pihak Israel,” kata Arikat.

Dia juga yakin, Israel tidak mungkin berani melancarkan serangan ke Lebanon tanpa lampu hijau dari AS. Dia mencontohkan jet tempur F-35 yang digunakan Israel menggempur Beirut adalah buatan AS.

"Bagaimanapun, ini adalah pesawat terbang dan senjata Amerika, termasuk jet tempur F-35 dan rudal Hellfire,” tuturnya.

Selain itu Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga berkomunikasi erat hampir setiap hari dengan mitranya Yoav Gallant. Ini berarti ada pertukaran informasi yang intensif antara Israel dengan AS soal perang.

"Jika AS mengatakan mereka benar-benar khawatir, tentu saja mereka khawatir. Mereka tidak ingin melihat ini menjadi tidak terkendali. Namun, ketika mereka berbicara tentang de-eskalasi, perlu diingat bahwa ini berarti Israel bisa menyerang tapi yang lain tidak bisa meresponsnya," tuturnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
3 jam lalu

PBB Terkejut Israel Bantai 100 Lebih Warga Gaza dalam Semalam saat Gencatan Senjata

Internasional
3 jam lalu

Warga Gaza Trauma Diserang Israel Lagi: Saya Kira Perang Telah Berakhir!

Internasional
4 jam lalu

Pasukan Israel Masih Serang Gaza Setelah Bunuh 104 Orang

Internasional
4 jam lalu

Trump Sebut Hamas Hanya Bagian Kecil dari Konflik Timur Tengah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal