Sindrom Havana dialami oleh para pejabat dan personel militer AS, dan kebanyakan menimpa mereka di luar negeri. Beberapa gejalanya antara lain migrain, mual, kehilangan ingatan, dan pusing. Penyebab munculnya gejala itu tidak diketahui.
Laporan Insider mengatakan, kejadian pertama gejala sindrom Havana mungkin terjadi sebelum 2016. “Kemungkinan ada serangan dua tahun sebelumnya di Frankfurt, Jerman, ketika seorang pegawai Pemerintah AS yang ditempatkan di konsulat di sana pingsan karena sesuatu yang mirip dengan pancaran energi yang kuat,” ungkap media itu.
Pada 2021, Kongres AS meloloskan Undang-Undang Havana yang memberikan wewenang kepada Departemen Luar Negeri, CIA, dan lembaga pemerintah AS lainnya untuk memberikan kompensasi kepada para staf dan keluarga mereka yang terkena dampak penyakit tersebut selama bertugas.