Penyebab Mantan Kepala Kepolisian Filipina Diburu ICC, Terlalu Brutal Perangi Kejahatan Narkoba

Anton Suhartono
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Ronald Dela Rosa, mantan Kepala Kepolisian Nasional Filipina (Foto: AP)

Duterte Sudah Ditahan di Belanda

Sebelumnya, mantan Presiden Rodrigo Duterte telah ditahan di Belanda sejak Maret 2025. Dia menghadapi tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait perannya dalam perang narkoba yang sama.

Jaksa ICC memusatkan penyelidikan pada periode 2016-2018, ketika kekerasan aparat mencapai puncaknya. Dela Rosa, sebagai kepala kepolisian pada masa itu, dinilai memiliki tanggung jawab komando langsung atas ribuan kematian di lapangan.

Setelah pensiun dari kepolisian, Dela Rosa terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi senator. Dia bahkan sukses meraih posisi ketiga dalam pemilihan nasional pada Mei lalu, menunjukkan bahwa sebagian warga Filipina masih mendukung pendekatan kerasnya terhadap kejahatan.

Namun, keberhasilannya di dunia politik kini ternoda oleh tuduhan berat dari ICC, yang bisa membawanya ke pengadilan internasional bersama atasannya dulu, Rodrigo Duterte.

Organisasi HAM internasional seperti Amnesty International dan Human Rights Watch sejak lama mengecam perang narkoba Duterte yang dianggap sebagai kampanye kekerasan sistematis dan tanpa akuntabilitas hukum.

Mereka menyebut operasi tersebut bukan hanya menargetkan gembong narkoba, tapi juga masyarakat sipil yang miskin dan tidak bersenjata, dengan polisi kerap “menanam bukti” demi menjustifikasi pembunuhan.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Terungkap! Modus Terbanyak Peredaran Narkoba: Dibawa dari Sumatra, Disimpan di Mobil

Seleb
7 hari lalu

Panas! Ammar Zoni Tuduh Kesaksian Petugas Rutan Salemba soal Narkoba Salah Semua

Seleb
7 hari lalu

Ammar Zoni Bantah Punya Narkoba di dalam Penjara, Ini Kesaksiannya!

Seleb
8 hari lalu

Permintaan Mengejutkan Ammar Zoni sebelum Jalani Sidang Kasus Narkoba di PN Jakpus

Internasional
8 hari lalu

Dikaitkan dengan Penembakan di Australia, Filipina Tegaskan Bukan Basis Latihan ISIS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal