"Hampir semua orang telah pergi. Praktis seperti kota hantu. Hotel saya masih buka bagi mereka di dekat perbatasan yang membutuhkan akomodasi," ujar pria 31 tahun itu.
Jianuwat tak tahu sampai kapan kondisi ini berlangsung. Perkembangan yang dia ketahui, pertempuran justru semakin sengit. Thailand dan Kamboja mencari dukungan ke negara lain untuk membenarkan tindakannya.
Ketegangan semakin meningkat setelah Angkatan Laut Kerajaan Thailand (RTN) melaporkan bentrokan bersenjata baru di Provinsi Trat, padahal jaraknya lebih dari 20 km dari garis perbatasan.
Konflik bersenjata yang pecah sejak Kamis lalu telah menewaskan sedikitnya 33 orang di kedua pihak hingga Jumat.
Data resmi menyebutkan, Thailand melaporkan 20 orang tewas, termasuk enam tentara. Sedangkan Kamboja melaporkan 13 orang tewas, termasuk lima tentara.