"Kami mengejar pelaku bom bunuh diri, teroris asing di Sulu setelah dua pengebom di Kota Jolo (Agustus)," kata juru bicara militer Filipina, William Gonzales.
"RF merupakan yang pertama dalam daftar sejak kami menerima laporan intelijen bahwa dia akan melakukan bom bunuh diri," katanya, menambahkan.
Dalam penggeledahan di rumah RF, tentara menemukan rompi yang sudah dipasangi bom pipa serta alat perakitan bom. Rumah RF diyakini milik seorang pemimpin Abu Sayyaf.
Penangkapan RF berlangsung kurang dari 2 bulan setelah sepasang perempuan meledakkan diri di Pulau Jolo, Sulu, menewaskan 15 orang dan melukai 74 lainnya.