Sebelum berangkat dalam perjalanan dua hari, Tian mendapat sertifikat kesehatan yang menunjukkan bahwa dia bebas virus korona dan memanggil pejabat kota, yang meyakinkan dirinya bahwa dia tidak akan menghadapi masalah.
Tian hidup dengan makan biskuit dan mie instan, lantaran sebagian besar restoran di stasiun tempatnya istirahat tutup. Dia tidur dengan kursi sebagai bantalnya, meringkuk di jok belakang dengan mesin dimatikan karena takut asap knalpot akan meracuninya saat tidur.
Dia bukan satu-satunya yang terjebak di tempat peristirahatan seperti itu.
Unggahan di platform media sosial China menunjukkan beberapa orang terjebak di tempat-tempat asing, di bawah karantina atau di tanah tak bertuan di tengah pembatasan perjalanan yang bermunculan di seluruh negeri.
Polisi yang menjaga jalan tol menuju Taixing mengatakan, Tian dapat masuk jika petugas di kompleks rumah sewaannya setuju menjemputnya. Tetapi Tian mengatakan bahwa petugas komunitas menolak karena mereka tidak mau bertanggung jawab jika ada kesalahan.
"Mereka (para pejabat) tidak peduli jika Anda mati di jalan raya karena Anda tidak punya tempat untuk tinggal," kata Tian di stasiun dekat kota lain, sekitar 90 km dari Taixing.