SEOUL, iNews.id - Seorang jenderal Korea Selatan (Korsel) untuk pertama kali memimpin latihan perang gabungan dengan militer Amerika Serikat (AS). Peran seorang jenderal memimpin langsung latihan ini meningkatkan peluang untuk menjadi komandan pasukan sekutu jika terjadi perang dengan Korea Utara (Korut).
Latihan gabungan bernama Ulchi Freedom Shield ini dimulai pada Senin lalu, menjadi latihan gabungan terbesar sejak beberapa tahun. Tujuannya untuk memperkuat kesiapan terhadap potensi uji coba senjata Korut. Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korsel mengungkap, latihan bertujuan untuk mencegah dan merespons ancaman serangan nuklir dan senjata pemusnah massal (WMD) Korut.
Pasukan AS-Korea (USFK), dalam pernyataan mengungkap, di antara latihan itu adalah simulasi komputer berorientasi pertahanan selama 11 hari guna meningkatkan kesigapan pasukan sekutu.
Dalam latihan tersebut, Jenderal Angkatan Darat AS Paul LaCamera, memimpin pasukan USFK, Komando Pasukan Gabungan AS-Korea Selatan (CFC), dan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNC), bertukar posisi dengan wakilnya, Jenderal Ahn Byung Seok.
Menurut LaCamera perubahan ini didasarkan pada rencana masa depan sebagaimana disampaikan menteri pertahanan AS dan Korsel tahun lalu.
"Ini penting karena, untuk pertama kali, wakil komandan CFC akan memimpin sebagai komandan CFC masa depan," ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (24/8/2022).