Sejak Perang Korea yang berlangsung 1950-1953, militer AS memegang otoritas untuk mengendalikan ratusan ribu pasukan Korsel serta sekitar 28.500 tentara AS yang ditempatkan di negara itu jika terjadi perang.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengatakan pihaknya belum siap untuk mengambil kendali operasional pasukan gabungan sebagaimana diminta pendahulunya, Moon Jae In. Alasannya Korsel menghadapi pandemi Covid-19 serta berbagai kendala lainnya.
Menhan Korsel Lee Jong Sup bahkan ikut serta dalam latihan pada hari ini.
Sementara itu Korut mengkritik latihan perang gabungan sebagai upaya untuk menginvasi. Disebutkan pula, latihan itu merupakan kebijakan bermusuhan yang membuktikan bahwa AS dan Korsel sunguh tidak tertarik pada diplomasi.