KABUL, iNews.id - Taliban dan milisi pemberontak, Sabtu (4/9/2021), kembali terlibat pertempuran sengit di Panjshir, provinsi terakhir di Afghanistan yang belum sepenuhnya jatuh. Sebelumnya beberapa sumber di Taliban mengatakan anggotanya berhasil merebut provinsi yang berada di pegunungan itu.
Taliban sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan resmi telah merebut Panjshir. Penduduk lokal punya sejarah lama menentang kekuasaan Taliban, bahkan sejak kelompok tersebut berkuasa di Afghanistan pada periode 1996-2001.
Fahim Dashty, juru bicara Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA), milisi pemberontak yang setia kepada Ahmad Massoud mengatakan, pasukan Taliban memang sempat menguasai dataran tinggi Darband di perbatasan antara provinsi Kapisa dan Panjshir, namun bisa dipukul mundur.
"Pertahanan kubu Afghanistan tidak bisa dipatahkan," kata Dashty, dalam cuitan, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Seorang sumber di Taliban juga mengakui pertempuran masih berlanjut di Panjshir. Laju pasukannya terhambar oleh ranjau darat yang ditanam di sepanjang jalan menuju Ibu Kota Bazarak, pusat pemerintahan Panjshir.
"Penghancuran ranjau dan serangan terjadi pada saat bersamaan," kata sumber tersebut.