Pemilik pabrik, Ghasem Ghanjani, mengaku tak punya masalah dengan rakyat AS dan Israel, melainkan dengan pemerintahan mereka.
"Kami tak punya masalah dengan rakyat AS dan Inggris. Kami punya masalah dengan gubernur, presiden, dan kebijakan mereka yang salah," ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis (30/1/2020).
"Rakyat AS dan Israel tahu bahwa kita tidak punya masalah dengan mereka. Jika orang membakar bendera negara-negara saat unjuk rasa, itu untuk menunjukkan protes mereka," tuturnya, lagi.
Rezaei, manajer quality control pabrik, mengatakan, membakar bendera merupakan bentuk kebencian yang paling bisa dilakukan warga Iran kepada AS.
"Dibandingkan dengan tindakan pengecut AS, seperti membunuh jenderal Soleimani, ini merupakan tindakan minimal terhadap mereka, paling tidak ini yang bisa dilakukan," katanya.