"Apa yang Anda lakukan bukanlah pencapaian kecil," tuturnya.
Pesawat Chandrayaan-2 lepas landas pada 22 Juli 2019 membawa Vikram serta kendaraan penjelajah yang hampir seluruhnya dirancang dan dibuat di India. Itu merupakan peluncuran kedua setelah sepekan sebelumnya Chandrayaan-2 batal diluncurkan dalam hitung mundur 56 menit.
Sementara itu Chandrayaan-2 yang masih berada di orbitnya akan tetap menjalankan tugas dengan mengelilingi Bulan selama sekitar 1 tahun. Pesawat ini juga akan mengambil gambar permukaan Bulan, mencari tanda-tanda keberadaan air, dan mempelajari atmosfer.
Misi ke Bulan ini bertujuan mengeksplorasi kawah di Kutub Selatan Bulan yang diharapkan bisa memberi petunjuk tentang asal-usul dan evolusi Bulan. Selain itu, Vikram juga mengeksplorasi mengenai ketersediaan air di kutub Bulan.
Mathieu Weiss, perwakilan badan antariksa Prancis CNES untuk India, mengatakan, menganalisis Kutub Selatan Bulan sangat penting untuk menentukan apakah manusia bisa menghabiskan waktu lama di Bulan. Para ilmuwan yakin Kutub Selatan Bulan memiliki persediaan air yang banyak sehingga layak ditempati suatu saat nanti.
Jika Bulan bisa ditempati, maka satelit Bumi itu akan dimanfaatkan sebagai perhentian untuk misi ke Mars, tujuan berikutnya yang disasar manusia, seperti telah direncanakan perusahaan Elon Musk, Space X.